Bismillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kehidupan dan kesehatan kepada hamba-Nya. Salah satu kenikmatan besar yang sering dilalaikan adalah kemampuan bangun di waktu subuh untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Waktu ini memiliki keutamaan khusus, dan melawan godaan syaithan untuk bangun adalah bentuk kemenangan iman yang mendekatkan kita kepada Allah.
Hadits Tentang 3 Ikatan Syaithan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
> يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
"Syaithan mengikat bagian belakang kepala salah seorang dari kalian ketika ia tidur dengan tiga ikatan, dan pada setiap ikatan ia berkata, 'Malam masih panjang, tidurlah.' Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, maka terlepaslah satu ikatan lagi. Jika ia shalat, maka terlepaslah seluruh ikatannya, sehingga ia menjadi bersemangat dan baik jiwanya. Jika tidak, maka ia akan bangun dalam keadaan malas dan buruk jiwanya."
(H.R. Al-Imam Al-Bukhari Rahimahullahu dan Al-Imam Muslim Rahimahullahu)
Hadits ini menunjukkan bahwa bangun subuh, berdzikir, berwudhu, dan melaksanakan shalat merupakan bentuk melawan tipu daya syaithan. Dengan melakukan hal tersebut, kita mendapatkan kebersihan jiwa dan kekuatan untuk menghadapi hari.
Keutamaan Waktu Subuh
1. Waktu yang Diberkahi
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdoa:
> اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
"Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka."
(H.R. Al-Imam Abu Dawud Rahimahullahu dan Al-Imam At-Tirmidzi Rahimahullahu)
Waktu subuh adalah waktu penuh berkah di mana doa mudah dikabulkan, dan aktivitas yang dimulai saat itu sering membawa keberhasilan.
2. Kesaksian Malaikat
Allah Ta’ala berfirman:
> وَقُرْآنَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
"Dan dirikanlah shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh (malaikat)."
(QS. Al-Isra: 78)
Ayat ini menunjukkan bahwa shalat subuh memiliki keutamaan khusus karena disaksikan oleh para malaikat.
3. Menghapus Dosa
Shalat subuh berjamaah tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga menjadi salah satu sarana penghapusan dosa.
> مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ، فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
"Barang siapa shalat subuh berjamaah, maka ia seperti telah shalat sepanjang malam."
(H.R. Al-Imam Muslim Rahimahullahu)
Tips Melawan 3 Ikatan Syaithan
1. Berdoa Sebelum Tidur
Berdoalah agar Allah memudahkan kita untuk bangun di waktu subuh. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan doa:
> بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ
"Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati."
(H.R. Al-Imam Al-Bukhari Rahimahullahu dan Al-Imam Muslim Rahimahullahu)
2. Tidur Lebih Awal
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menyukai begadang tanpa keperluan yang jelas. Tidur lebih awal memudahkan kita bangun di waktu subuh.
3. Pasang Niat yang Kuat
Bangun subuh adalah ibadah besar yang membutuhkan tekad. Pasang niat yang ikhlas untuk mencari ridha Allah.
4. Berdzikir Ketika Terbangun
Ketika bangun, ucapkanlah dzikir sebagaimana diajarkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
> الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami akan kembali."
(H.R. Al-Imam Al-Bukhari Rahimahullahu dan Al-Imam Muslim Rahimahullahu)
Penutup
Bangun di waktu subuh dan melawan tiga ikatan syaithan adalah salah satu nikmat besar dari Allah yang harus kita syukuri. Dengan menjaga kebiasaan ini, seorang mukmin akan mendapatkan keberkahan hidup, kelapangan hati, dan kekuatan iman untuk menjalani hari.
Semoga Allah memudahkan kita untuk senantiasa bangun di waktu subuh, menjaga shalat tepat waktu, dan menjadi hamba yang diridhai-Nya. Wallahu a’lam.
Jazaakallahu khairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar