Luqman adalah seorang hamba yang diberi hikmah oleh Allah. Kisahnya terdapat dalam Surat Luqman (QS. 31: 12-19). Luqman dikenal dengan kebijaksanaannya dan nasihat-nasihatnya yang penuh hikmah, terutama kepada anaknya. Berikut adalah beberapa poin penting tentang Luqman dan hikmah dari kisahnya:
1. Hikmah yang Diberikan kepada Luqman
Allah menyebutkan bahwa Luqman telah dianugerahi hikmah (QS. 31:12):
> وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ
"Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, 'Bersyukurlah kepada Allah.' Dan barang siapa bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji."
2. Nasihat Luqman kepada Anaknya
Luqman memberikan nasihat penting kepada anaknya yang mengandung banyak pelajaran berharga:
Larangan syirik:
> يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. 31:13)
Berbakti kepada orang tua:
> Allah mengingatkan agar berbuat baik kepada kedua orang tua, meskipun mereka memaksa untuk berbuat syirik, janganlah menaati mereka dalam hal itu, tetapi tetap berbuat baik kepada mereka (QS. 31:14-15).
Kesadaran akan pengawasan Allah:
> يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَاْتِ بِهَا اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ
"Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sungguh, Allah Maha Halus, Maha Mengetahui." (QS. 31:16)
Mendirikan shalat, amar ma’ruf nahi munkar, dan bersabar:
> يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَاْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَ ۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
"Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sungguh, itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." (QS. 31:17)
Larangan sombong dan berlebihan:
> وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ
"Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. 31:18)
Perintah sederhana dan lembut dalam perilaku:
> وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ
"Dan sederhanalah engkau dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sungguh, seburuk-buruk suara adalah suara keledai." (QS. 31:19)
3. Hikmah dari Kisah Luqman
1. Syukur kepada Allah: Hikmah pertama yang ditekankan adalah selalu bersyukur kepada Allah, karena itu adalah bentuk ibadah.
2. Keutamaan tauhid: Larangan terhadap syirik menunjukkan pentingnya tauhid sebagai dasar keimanan.
3. Pentingnya pendidikan anak: Luqman memberikan nasihat langsung kepada anaknya, menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak.
4. Pengawasan Allah: Kesadaran bahwa Allah mengetahui segala sesuatu mendorong kita untuk selalu berhati-hati dalam perbuatan.
5. Akhlak mulia: Tidak sombong, sederhana, dan bersikap lembut adalah ciri orang yang beriman.
6. Kesabaran dalam ujian: Kesabaran adalah kunci menghadapi segala ujian dan merupakan bagian dari iman yang kuat.
Kisah ini mengajarkan nilai-nilai akhlak, keimanan, dan ketaatan yang relevan sepanjang masa. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari hikmah Luqman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar